animasi beregerak naruto
animasi  bergerak gif
My Widget
Bahan Bakar Alternatif dari Sabut Kelapa dan Spesies Alga | Wahyu Sufi
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Sonic The Hedgehog - Sonic

About

RSS

Pages

Post Icon

Bahan Bakar Alternatif dari Sabut Kelapa dan Spesies Alga

Berawal dari keprihatinan makin meningkatnya pemanasan global akibat penggunaan bahan bakar fosil, sejumlah mahasiswa dari FMIPA Universitas Sam Ratulangi tertarik untuk mulai mengembangkan sejumlah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan diolah dari tanaman dan spesies hewan yang bisa dijumpai di sekitar kita.

Ada dua jenis bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang coba untuk dikembangkan beberapa mahasiswa ini yaitu bahan bakar  biogas dari sabut kelapa dan  biodiesel dari minyak alga.

Vinny Kojong misalnya. Mahasiswi jurusan Kimia FMIPA Unsrat ini mengaku tertarik untuk mulai mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan dalam bentuk biogas dari sampah sabut kelapa.

Sebagai langkah awal untuk memuluskan rencananya ini, Vinny dan beberapa orang rekannya telah mengajukan proposal penelitian mereka untuk diperlombakan dalam kompetisi OSN-Pertamina 2012 untuk kategori lomba Sciense Project belum lama ini.

"Kita tahu bersama sabut kelapa kebanyakan hanya merupakan limbah dari pengolahan kelapa itu sendiri. Mengapa tidak kita kembangkan untuk dijadikan bahan bakar biogas," ungkapnya kepada Tribun Manado belum lama ini.

Vinny mengaku ide untuk mengembangkan bahan bakar biogas dari sabut kelapa diambilnya setelah banyak membaca tentang kandungan dalam sabut kelapa yang berpotensi dijadikan bahan bakar biogas.

"Di dalam sabut kelapa itu mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang merupakan tiga bahan dasar dalam proses pembuatan bahan bakar biogas. Dalam proyek ini, untuk beberapa kilogram sabut kelapa bisa menghasilkan biogas yang bisa menjadi bahan bakar kompor gas selama seminggu," jelasnya.

Vinny mengaku bersama kelompok penelitiannya dalam waktu dekat akan mulai merealisasikan ide penelitian mereka ini. "Semoga usul proposal kami bisa menang di OSN-Pertamina supaya dapat tambahan dana untuk proyek ini," ungkapnya semringah.

Berbeda dengan Vinny, San Paris Mataputun, mahasiswa jurusan Kimia FMIPA Unsrat juga memiliki ide untuk mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan lain yaitu Biodiesel.

"Bahan bakar biodiesel ini bisa digunakan untuk menggantikan fungsi bahan bakar solar," ujarnya kepada Tribun Manado.

Menurut Paris, bahan dasar pembuatan bahan bakar biodieselnya ini diambil dari minyak spesies alga acanthopora sp yang banyak dijumpai di pesisir pantai.

"Dalam tubuh alga ini mengandung sekitar 54,27 persen asam lemak total yang merupakan bahan baku pembuatan biodiesel," ujarnya.

Dalam proposal yang disusunnya untuk diperlombakan di ajang OSN-Pertamina 2012 kategori science project ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode transesterifikasi.

"Asam lemak total yang telah diekstrak dari tubuh alga ini kemudian akan diproses melalui metode transesterifikasi menjadi metil ester yang kemudian akan diolah dalam proses lanjutan untuk dijadikan bahan bakar biodiesel," jelasnya.

Paris menambahkan, untuk 5 kilogram alga acanthopora sp setelah melalui serangkaian proses ini akan bisa dihahasilkan sekitar 2,5 liter bahan bakar biodiesel, yang bisa dijadikan bahan bakar alternatif pengganti solar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar