Penurunan moral bangsa, kurang cakapnya sikap profesional manajemen dan
rendahnya jiwa entrepreneurship merupakan sebagian problematika yang
dihadapi bangsa Indonesia. Penurunan ketiga hal ini dapat mengakibatkan
runtuhnya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Coba kita
bayangkan bersama apabila mulai dari wong cilik hingga ke tingkat
pemimpin bangsa dan negara tidak memiliki moral yang baik,
profesionalitas manajemen yang cakap dan sikap - sikap entrepreneur yang
cemerlang. Bagaimana rasanya kita hidup di negara tersebut? Bisa
dipastikan negara tersebut tergolong negara yang tidak di berkahi oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Sektor Ekonomi roboh, keamanan
membahayakan, politik amburadul, kesehatan rendah serta sistem sosial
kemasyarakatan tidak berfungsi. Oleh sebab itu, pembangunan moral
bangsa, pengelolaan negara yang cakap serta berkembangnya sektor swasta
secara berkelanjutan merupakan suatu keharusan.
Artikel ini akan
membahas suatu program yang ada di masyarakat. Masyarakat yang dekat
dengan kita. Program ini merupakan cerminan sikap hidup masyarakat yang
turut berperan dalam pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan dari
sisi kejujuran, sikap profesional manajemen dan entrepreneurship. Ketiga
pembangunan ini tergambar dalam satu program yang bernama kantin
kejujuran.
Kantin kejujuran adalah sebuah warung kejujuran yang
diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
KPK Menginisiasi warung kejujuran untuk menanamkan moral jujur dari usia
dini. Warung kejujuran saat ini merambah di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Terinspirasi oleh program KPK
tersebut, masyarakat Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada (FEB UGM) atas dukungan berbagai pihak, membuat sebuah warung
kejujuran yang bernama kantin kejujuran. Kantin tersebut terus
berkembang dari tahun ke tahun, hingga saat ini. Mengalami pasang surut
di awal pengelolaan hingga saat ini, adalah suatu aktifitas yang wajar
ditemui di setiap aktifitas. Pengelolaan kantin pun terus menerapkan
strategi try n error. Hingga pada pengelolaan kantin kejujuran FEB UGM
yang dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM saat ini
menjadi sungguh unik. Unik karena secara tidak langsung, apa yang
dilakukan oleh mereka, telah menyentuh tiga aspek pembangunan yang
berkelanjutan di masyarakat.
Pembangunan Moral Kejujuran
Kejujuran
adalah suatu sikap yang berfikir jujur, berkata jujur dan bersikap
dengan jujur. Jujur sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus dan ikhlas.
Sikap jujur merupakan sikap yang langka di Indonesia. KPK sebagai
institusi resmi yang bertugas menjaga tingkat kejujuran dalam hidup
bernegara di Indonesia dalam hal korupsi, terlihat sangat bisa
membuktikan bahwa kejujuran belum hinggap di sebagian besar masyarakat
Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya terungkap kasus-kasus
ketidakjujuran dalam hal korupsi dalam skala besar maupun kecil.
Moral
kejujuran terbangun dengan sistem kantin kejujuran. Sistem kantin
kejujuran adalah suatu sistem kantin tanpa penjaga. Setiap konsumen yang
ingin membeli suatu produk, mereka bisa mengambil barang yang ada
secara langsung di etalase dan bisa membayar di tempat yang telah
disediakan. Apabila memerlukan kembalian, konsumen dipersilahkan mencari
sendiri di kotak uang yang ada. Sistem kejujuran seperti ini membuat
masyarakat di sekitar kantin kejujuran yang menjadi konsumen di latih
untuk bertindak jujur. Jujur dalam menghitung jumlah pembelanjaan mereka
dan juga jujur dalam membayar serta mengambil kembalian. Apabila hal
ini bisa dilakukan secara jujur oleh konsumen yang ada, tingkat
persentase kejujuran akan berada pada angka 100 %. Ketua departemen
kewirausahaan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEB UGM Andri Hendrianto
yang membawahi manajemen kantin kejujuran mengungkapkan, "Tingkat
kejujuran yang berada di sini, jarang konstan di angka 100%. Biasanya
sekitar 70% hingga 90an%."
Hal ini tentu keprihatinan kita
bersama bahwa masyarakat FEB UGM belum memiliki moral kejujuran 100%.
Akan tetapi hal ini bisa menjadi indikator kita bersama untuk menilai
tingkat kejujuran masyarakat di suatu tempat. Apabila kita concern
dengan pemupukan moral kejujuran, maka lakukanlah suatu tindakan yang
bisa menaikkan kejujuran. Kemudian lihat hasil tindakan kita tersebut di
persentase kejujuran setiap harinya.
Pembagunan Profesionalitas Manajemen Mahasiswa
Selanjutnya
kita membahas mengenai pembangunan profesionalitas manajemen. Sikap
profesionalitas manajemen merupakan suatu hasil dambaan institusi
pendidikan dalam mendidik mahasiswanya. Mulai dari bidang kedokteran
hingga manajemen bisnis, profesionalitas manajemen dibutuhkan. Melalui
kantin kejujuran, mahasiswa dilatih untuk bertindak secara profesional.
Profesionalitas manajemen terbangun dari pengelolaan kantin kejujuran.
Para pengelola kantin kejujuran yang disebut punggawa kejujuran digaji
secara profesional layaknya seseorang yang mengelola suatu perusahaan
bisnis. Struktur manajemen yang ada menggambarkan itu. Kantin kejujuran
dipimpin oleh seorang General Manager. General Manager dibantu oleh dua
orang manajer yaitu Financial Manager dan Product Manager. Financial
manager dan Product Manager dibantu oleh beberapa orang Assistant
Manager. Financial manager beserta asistennya bertugas untuk mengatur
keluar masuknya uang. Sedangkan Product Manager beserta asistennya
bertugas mengatur keluar masuknya produk. Mahasiswa yang tergabung
sebagai punggawa kejujuran ini, secara tidak langsung mereka telah
memberdayakan diri mereka untuk menjadi ahli manajemen yang profesional.
Penggemblengan mahasiswa untuk menjadi mahasiswa yang professional dan
siap kerja akan sangat terbantu dengan adanya sistem kantin kejujuran
seperti ini.
Pengembangan Entrepreneurship Mahasiswa
Salah
satu sistem yang membuat kita patut memberikan applause pada mahasiswa
ini adalah pengembangan entrepreneusrhip. Pak Ciputra, salah satu
maestro bisnis Indonesia pernah mengungkapkan bahwa suatu bangsa apabila
ingin maju, minimal memiliki pengusaha berjumlah 2% dari total jumlah
penduduk. Indonesia saat ini hanya memiliki pengusaha kurang dari 0,5%.
Jadi, kita patut memberikan support yang terus menerus untuk usaha
membangun wirausahawan muda di Indonesia dan dunia.
Sistem kantin
kejujuran FEB UGM, mewajibkan setiap produk yang masuk ke kantin harus
difasilitasi oleh mahasiswa. Walaupun ada seorang sales perusahaan
terkemuka apabila ingin masuk ke kantin kejujuran, harus bekerjasama
dengan mahasiswa, terutama mahasiswa FEB UGM. Sistem ini membuat
mahasiswa terfasilitasi menjadi seorang entrepreneur muda. Selain
kuliah, mahasiswa bisa menaruh barang dagangannya di kantin kejujuran.
Ketika pertama kali mendaftar menjadi supplier di kantin kejujuran, para
pebisnis muda ini sudah dijelaskan aturan main yang ada. Salah satunya
adalah pendapatan yang akan mereka terima akan dikalikan dengan jumlah
kejujuran pada hari tersebut. Sebagai contoh, apabila seorang supplier
seharusnya mendapatkan pendapatan senilai Rp 100.000, akan tetapi karena
persentase kejujuran hanya 80%, maka supplier tersebut mendapat
pendapatan sebesar Rp 80.000. Hal ini semakin memupuk jiwa entrepreneur
mahasiswa untuk bisa mengatasi masalah permodalan, ketersediaan barang,
hingga perhitungan jumlah pendapatan.
Kesimpulan
Dalam
pembangunan masyarakat secara berkelanjutan, usaha mahasiswa FEB UGM ini
merupakan suatu usaha yang patut dilestarikan dengan menjaga dan
berusaha membuatnya di tempat-tempat yang lain. Pembangunan kantin
kejujuran di kampus-kampus merupakan suatu terobosan untuk mengembangkan
3 aspek pendidikan sekaligus, yaitu pendidikan moral, profesionalitas
manajemen dan entrepreneurship mahasiswa. Kantin kejujuran terbukti
secara efektif untuk mengembangkan pembangunan moral, profesionalitas
manajemen dan entrepreneurship bangsa Indonesia secara berkelanjutan.
Magister
Management (MM) UGM bersama Asian Institute of Technology (AIT) telah
menjadi motor untuk kegiatan promosi sustainable development. Hal
tersebut merupakan quantum leap dalam penyebarluasan kemajuan yang
secara berkelanjutan di Indonesia. Semoga dengan disebarluaskannya
kantin kejujuran FEB UGM, akan menimbulkan efek bola salju untuk
meningkatkan moral kejujuran, profesionalitas manajemen dan
entrepreneurship di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada khususnya
dan masyarakat dunia pada umumnya.
kantin kejujuran membangun karakter anak bangsa yang positif
Diposting oleh
Unknown
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar